Tradisi Mandi Safar adalah salah satu warisan budaya yang masih dapat ditemui dan dilakukan oleh warga masyarakat Bolaang Mongondow Selatan pada setiap akhir bulan Safar, salah satu bulan dalam kalender Hijriyah. Mandi Safar biasanya diawali dengan pembacaan doa syukur di bantaran sungai kemudian dilanjutkan dengan mandi bersama sambil memercik air.
Hari ini, Rabu (4/9/2024), tradisi tersebut kembali digelar dengan tajuk "Lihu Lo Lilu" Mandi Safar 1446 H se-Kecamatan Tomini yang dihadiri langsung oleh Bupati H. Iskandar Kamaru SPt, MSi bersama Ketua TP-PKK Ny. Hj. Selpian Kamaru-Manoppo di Desa Pakuku Jaya, Kec. Tomini.
Saat membuka acara, Bupati Iskandar mengatakan bahwa mandi safar ini merupakan budaya daerah yang harus terus dijaga. Mandi Safar juga merupakan wujud ucapan syukur dan doa dari warga masyarakat agar terhindar dari segala macam marabahaya dan bencana.
"Saya sangat mengapresiasi diadakannya kegiatan ini karena tradisi Mandi Safar menjadi bukti bahwa kita masih mempertahankan dan menjunjung tinggi budaya sehingga anak dan cucu kita dapat terus melestarikannya," kata orang nomor satu Bolsel ini.
"Melalui kesempatan ini pula mari kita sama-sama berdoa untuk kesejahteraan daerah dan semoga Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan selalu dijauhkan dari segala macam bencana dan marabahaya," tandasnya di hadapan jajaran Forkopimda kecamatan, para pejabat tinggi pratama Pemda, jajaran pemerintah kecamatan dan desa serta warga masyarakat sekitar.
Acara yang mengusung tema "Bersihkan Diri, Sucikan Hati" tersebut kemudian dilanjutkan dengan zikir dan doa serta mandi bersama di bantaran sungai setempat.