Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan diminta untuk menyamakan persepsi, membuat rencana kerja serta rencana aksi yang lebih cepat dan terukur dalam upaya penurunan angka stunting di Bolsel yang masih tinggi pada kisaran angka 33% berdasarkan data Survey Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023.
"Oleh karena itu, TPPS jangan pernah lengah, intervensi program dan kegiatan penurunan stunting harus tetap dijalankan secara masif, terukur dan berkelanjutan sampai kelompok terkecil di masyarakat," tegas Asisten I Alsyafri Kadullah SPd, ME saat menyampaikan arahan Pjs. Bupati Tahlis Gallang SIP, MM pada pembukaan Rapat Koordinasi (Rakor) ke-2 TPPS Kab. Bolsel Tahun 2024 di Lapangan Futsal Kawasan Perkantoran Panango, Kec. Bolaang Uki, Selasa (19/11/2024).
Ditambahkan pula bahwa penanganan stunting hendaknya dilakukan secara terpadu karena melibatkan begitu banyak pihak dan tak kalah penting yaitu harus ada komitmen dan kemauan yang kuat dalam penerapannya. Selain itu, harus ada pemetaan cakupan layanan yang valid dan terus berinovasi dalam melakukan pelayanan.
"Mari kita terus bekerja untuk mewujudkan target Bolsel Zero Stunting. Karenanya, peran TPPS harus lebih nyata, jalankan program dan kegiatan secara konvergensi, berkesinambungan dan tepat sasaran. Selalu melakukan koordinasi dengan semua pihak dan tentunya harus ada evaluasi dan laporan," pungkas birokrat berpengalaman yang akrab disapa Papa Koko ini.
Hadir dalam kegiatan, seluruh jajaran TPPS, para pejabat tinggi pratama Pemda, para sangadi, jajaran bidan dan stakeholder kesehatan se-Kab. Bolsel.